KAJIAN TEORI
2.1 Pendidikan Jarak Jauh
2.2.1 Konsep Pendidikan Jarak Jauh
Tuntutan perkembangan jaman serta perubahan dalam berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi, politik serta teknologi menghendaki kompetensi sumber daya manusia yang tinggi, Namun untuk mencapai hal tersebut tidak terlepas dari kendala, terutama kendala tempat dan waktu. Untuk mengatasi hal tersebut digunakan dalam metode Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dapat memberikan kesempatan bagi para siswa/I, dosen dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dalam pendidikan sambil tetap menjalankan tugas sehari-hari.
2.2.2 Apa yang dimaksud Pendidikan Jarak Jauh(PJJ).
Pendidikan diharapkan dapat menyiapkan peserta didik untuk mampu mengembangkan diri mereka menjadi masyarakat yang berbudaya, dengan cara menciptakan Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) yang mendukung dan proses-proses pembelajaran lain yang kreatif yang melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yang mencerahkan.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajaran. Dalam Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) memungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Jadi sangat memudahkan proses pembelajaran.
2.2.3 Pembelajaran Dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada dasarnya adalah proses pembelajaran secara jarak jauh, oleh karena itu proses pembelajaran menjadi penting untuk diuraikan karena akan menentukan kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Beberapa proses pembelajaran antara lain :
1. Pemilihan program berdasarkan kebutuhan.
2. Pengarturan waktu belajar, waktu tes, dll.
3. Mengikuti tutorial.
4. Memanfaatkan bimbingan dan konseling bila ada masalah.
Bentuk pendidikan jarak jauh antara lain adalah :
Ø Program pendidikan mandiri
Ø Program tatap muka yang diadakan di beberapa tempat pada waktu yang telah ditentukan, informasi pendidikan tetap disamakan, dengan/tanpa interaksi dari peserrta didik.
Ø Program yang tidak terikat pada jadwal pertemuan, di suatu atau banyak tempat.
2.2.4 Proses Pembelajaran dalam Jarak Jauh
Salah satu ciri Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah keterpisahan antara pendidik dengan peserta didik. Keterpisahan tersebut membawa implikasi terhadap proses pembelajaran yang dihayati oleh peserta didik, dalam pendidikan tatap muka (PTM) sebagian besar porsi pembelajaran berlangsung dengan modus tatap muka,maka dalam Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) sebagian besar pembelajaran berlangsung secara jarak jauh . Porsi tatap muka menjadi sangat minimal, bahkan dengan kemauan teknologi informatika, tatap muka tampaknya menjadi alternative terakhir. Dalam kondisi seperti ini fasilitas yang disediakan oleh para pendidik Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) memegang peranan yang sangat penting. Kualitas dan kuantitas fasilitas harus mampu membuat peserta didik berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. Dengan demikian pembelajaran berlangsung benar-benar berpusat pada siswa.
Perbedaan antara PTM dan PJJ
Variabel | PTM | PJJ |
Registrasi | Peserta didik terikat waktu | Peserta didik bebas memilih Waktu |
Pemilihan Program | Terpaket, peserta didik Harus mengambil seluruh Mata kuliah | Peserta didik bebas memilih sesuai kebutuhan |
Proses pemelajaran | Terikat jadwal pertemuan Tatap muka dibwa Bimbingan dosen dengan tutor | Bebas menentukan jadwal belajar dan tatap muka |
Pendekatan pembelajaran | Dominan tatap muka | Dominan jarak jauh (belajar mandiri) |
Jumlah peserta didik | Terbatas | Tidak terbatas |
Berdasarkan modus penyelengaraannya, tutorial dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu jarak jauh dan tatap muka.
1. Tutorial tatap muka.
Beberapa negara yang menyelengarakan,Pendidikan Jarak Jauh(PJJ).seperti Indonesia, Thailand dan lainya mengunakan pertemuan tatap muka, baik secara priodik maupun secara incidental. Hal ini tidak hanya diperlukan untuk hal-hal yang bersipat sosial, tetapi juga yang bersipat akademik. Memanga hal ini dapat dilakukan secara jarak jauh , misal melalui internet namun dari sisi kemanusiaan, senyum seseorang teman tidak dapat digantikan dengan mesin apapun. UU no. 20 tahun 2003 tentang sisitem pendidikan nasional pasal 31, penjelasan ayat (3) yang menyatakan bahwa pendidikan jarak jauh mencakup pengorganisasian tunggal (modus tunggal), atau bersama tatap muka (modus ganda).
2. Tutorial jarak jauh.
Perkembangan pendidikan jarak jauh dari generasi satu sampai generasi kelima digambarkan bergerak dari model korespondensi – ke model multi media – ke model belajar tele/jarak jauh berintelegensi. Lebih jauh dikatakan bahwa implementasi teknologi pada generasi yang kelima tidak saja mampu menghemat biaya dan mentransfer pendidikan jarak jauh tetapi juga mentransper pengaiaman para mahasiswa yang belajar dikampus. Pada generasi kelima, disamping memanfaatkan ketiga fasilitas pada generasi keempat, dilengkapi dengan komunikasi bermediasi komputer, mengunakan system balikan otomatis, serta akses portal kampus terhadap proses dan sumber lembaga (Taylor, 2003). Dengan demikian Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) dapat memanfaatkan tutorial jarak jauh, mulai dari yang tercetak melalui koresponden, sampai internet yang dilengkapi dengan akses portal kampus terhadap proses dan sumber lembaga.
2.2.5 Media Dalam Sistem Pendidikan Jarak Jauh
Penyelengaraan Pendidikan Jarak Jauh sangat lekat dengan penggunaan media. Sesuai dengan karakteristik Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dapat dikatakan bahwa sebagai bahan ajar disampaikan melalui beraneka ragam media, baik media cetak (modul , buku, dll), maupun non cetak (audio visual, televisi, radio, komputer dll). Menurut Keegan konsep Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) memiliki sedikitnya dua karakteristik.
1. Adanya keterpisahaan antara dosen dengan peserta didik, baik ditinjau dari sisi jarak, ruang maupun waktu.
2. Adanya penggunaan media
2.2.6 Media Pembelajaran.
Media mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran, kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997) sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi atau interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik. Jadi Media Pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah proses komunikasi atau interaksi antara sumber belajar dengan peserta didik.
Media pembelajaran yang baik adalah sbb :
1. Media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan dan meningkatkan motivasi peserta didik.
2. Media harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari.
3. Media yang baik akan mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tantangan, umpan balik, dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
4. Pengunaan media harus terencana, untuk menghindari adanya komunikasi yang tidak lengkap, tidak tuntas atau tertunda.
Media pembelajaran tidak hanya dipandang sebagai alat bantu dalam mengajar, tetapi lebih sebagai sumber pesan. Jadi salah satu upaya mengatasi keterbatasan interaksi antara dosen dan peserta didik serta minimnya pemberian umpan balik kita perlu memaksimalkan pemanfaatan media pembelajaran.
Ada beberapa jenis media pembelajaran diantaranya :
1. Media yang tidak diproyeksikan
Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari beberapa jenis yaitu : benda nyata (realita), replica, model, multimedia, bahan cetak dll.
2. Media yang diproyeksikan
Media yang diproyeksikan adalah jenis media yang penggunaannya diproyeksikan ke layar. Di antaranya adalah : overhend transparansi, film slide,dan gambar proyeksi computer (computer imeg projection).
Jenis media ini mampu menayangkan hampir semua jenis pengetahuan dan konsep melalui kombinasi tayangan teks dan gambar. Media overhend transparansi dan film slide dapat digunakan dalam proses belajar mengajar baik untuk kelompok sedang maupun besar.
3. Media audio
Media audio adalah bahan suara (audio) yang direkam dalam format fisik tertentu. Secara fisik jenis media yang tergolong sebagai media audio adalah kaset dan disk audio.
Jenis media ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang berkaitan dengan bunyi, suara dan bahasa.
4. Media video
Media video adalah gambar bergerak yang direkam dalam format kaset video,video cassette disk (VCD), dan digital Versatile disc (DVD) dan flashdisk. Jenis media ini dapt digunakan untuk mengajarkan hmpir semua topic pembelajaran .
5. Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Saat ini komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputerisasi dan pengolahan kata tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar